Oli Kompresor pada sistem AC berfungsi sebagai pelumas bagian-bagian
kompresor yang bergesekan, sehingga mampu meredam panas dan melancarkan
pergerakan bagian-bagian kompresor. Sebagian kecil dari oli kompresor
bercampur dengan refrigerant(freon) dan ikut bersikulasi melewati
kondensor dan evaporator. Minyak pelumas harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut.
- Mepunyai struktur kimia yang stabil, tidak mudah bereaksi dengan refrigerant(freon) atau benda lain yang digunakan pada sistem pendinginan.
- Tidak merusak bahan tembaga pada suhu 120OC
- Tidak mengandung air, ter, lilin, dan kotoran lainnya.
- Mempunyai nilai beku rendah. Artinya minyak pelumas masih dapat mengalir pada suhu yang rendah.
- Tidak berbusa, karena minyak pelumas yang berbusa dapat terbawa oleh bahan pendingin dan masuk ke kompresor, sehingga dapat merusak katup kompresor.
- Mempunyai dielektrik (tidak dapat menghantarkan listrik) yang kuat.
- Dapat memberikan pelumasan yang baik pada temperatur tinggi maupun rendah.
Jenis pelumas yang digunakan untuk freon R-134a adalah
polyalkyleneglycol(PAG), sedangkan untuk freon R-12 adalah minyak
pelumas mineral. Oleh sebab itu, minyak pelumas R-12 tidak dapat
digunakan untuk freon R-134a, karena tidak akan tercampur dengan
refrigerant.
Proses penyaluran dan jenis minyak pelumas pada tiap-tiap kompresor
berbeda-beda. Minyak pelumas yang disalurkan ke kompresor tipe resipro
adalah dari bagian bawah kompresor (di bak alas kompresor)yang di isap
oleh pompa yang terpasang di bagian belakang kompresor. Kemudian minyak
pelumas yang masuk ke dalam saluran poros engkol dialirkan untuk kedua
jurusan, yaitu ke bagian bearing muka-belakang dan ke dinding piston
melalui pena piston. Minyak pelumas yang sudah disalurkan ke
bagian-bagian tersebut akan kembali lagi ke bak alas kompresor untuk
edaran berikutnya.
Pada kompresor tipe swash plate, terdapat plat rotasi miring yang
menggerakkan piston ke kanan dan ke kiri. Minyak pelumas yang keluar
dari saluran dalam poros engkol mengalir hingga ke permukaan plat rotasi
miring dengan gaya sentrifugal. Minyak pelumas yang terhambur dengan
putaran plat rotasi rotasi miring ini mampu melumasi gesekan piston,
sehingga tidak cepat aus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar